Pindah ke Lapas Klas IIA Serang, Seorang Napi Mendapat Hidayah

By Zulfikar Rohim

SERANG – Erik Setiawan, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Serang, yang baru dua bulan pindah dari Rutan Tigaraksa (Jambe) Kabupaten Tangerang, mendapatkan hidayah untuk memeluk agama Islam dikarenakan ketertarikannya mempelajari agama Islam selama dua tahun lebih menjalani masa hukumannya.

Saat ditemui, Erik yang telah berganti nama menjadi Muhammad Hamid setelah memeluk agama Islam menceritakan pengalaman spiritualnya hingga dirinya memiliki tekad kuat untuk memperdalam agama Islam.

“Ini semua saya lakukan dari hati saya, tanpa adanya suruhan atau tekanan. Saya melihat dan mempelajari sendiri, dan saya menemukan ketenangan. Memang sebelumnya saya pernah diberikan mimpi melihat taman yang indah dan saya diajak untuk masuk kesana,” tutur Muhammad Hamid saat ditemui d Masjid Lapas Klas IIA Serang. Selasa (23/07).

Dirinya juga mengucapkan banyak terima kasih atas suport yang diberikan oleh Lapas Klas IIA Serang yang membatu dirinya menjadi mualaf dan belajar agama Islam di Lapas.

“Dari mengurus data, baca syahadat dan sunat semua di fasilitasi oleh Lapas. Alhamdulillah saya juga sudah bisa menghafal ayat-ayat pendek karena mengikuti pengajian rutin bersama WBP lainnya,”ucap Hamid.

Kasi Pembinaan Lapas Serang Rudi Hartono mewakili Kalapas menjelaskan, jika Lapas Klas IIA Serang selalu mensuport para WBP ketika mereka memiliki keinginan untuk memperbaiki diri serta melakukan kegiatan yang positif yang dapat membangun mental mereka menjadi lebih baik guna kesiapan diri mereka ketika telah kembali hidup di tengah masyarakat.

“Selama itu positif dan dapat membangun mental mereka menjadi lebih baik tentu kami akan mendukung penuh. Semua WBP yang ada disini tidak pernah kami paksa dan tekan, namun kami memfasilitasi mereka dengan memberikan kegiatan dan kesibukan yang positif agar mereka tidak jenuh selama menjalani masa hukuman dan dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dr sebelumnya,” terang Rudi usai melaksanakan sholat dzuhur berjama’ah di Masjid Lapas Klas IIA Serang.

Mayoritas WBP di Lapas Klas IIA Serang. Lanjut Rudi. Memeluk agama Islam, maka dari itu Lapas Klas IIA Serang mengisi siraman rohani kepada seluruh WBP dengan pengajian rutin yang dilakukan setiap pagi hari sebelum memulai aktifitas.

“Kami mengarahkan kepada warga binaan yang beragama muslim sebelum melakukan aktifitas pada pagi hari untuk mengaji bersama di dalam blok masing-masing secara bergilir setiap harinya, hanya hari Jumat dan Sabtu seluruh WBP yang beragama Islam mengaji bersama di Masjid Lapas Klas IIA Serang. Setelah itu yang belum bisa membaca Al-Qur’an untuk belajar membaca Al-Qur’an dimulai dari membaca IQRO, dan akan kita bimbing sampai hatam,” tambah Rudi Hartono.

Dengan memberikan siraman rohani melalui sentuhan agama diharapkan para WBP yang menjalani masa hukuman di Lapas Klas IIA Serang bisa lebih mendapatkan ketenangan dan menjadi pribadi yang lebih baik serta tidak kembali mengulangi kesalahan yang pernah mereka lakukan pada masa lalu, saat kembali pulang dan hidup ditengah masyarakat.

“Semua kembali kepada niatnya masing-masing, mungkin dengan memperdalam agama dapat memberikan ketengan jiwa selama menjalani hukuman dan membuka hati mereka untuk menjadi individu yang lebih baik lagi dan dapat diterima di tengah masyarakat saat kembali ke lingkungan tempat tinggalnya,” tutupnya.

Sumadi, lelaki paruh bayah yang juga menjalani hukuman di Lapas Klas II Serang juga mengakui jika pengajian rutin ini sangat berdampak positif terutama bagi para WBP untuk mencari ketenangan jiwa selama menjalani masa hukuman.

“Dari kitanya sendiri yang mau ikut gak ada paksaan, tergantung gimana kitanya untuk mencari ketenangan sambil menunggu masa hukuman selesai. Alhamdulillah sudah sampe lupa berapa kali khatam Qur’an. Dibimbing pak ustadz awalnya sebulan di kasih target khatam, selesai naik lagi jadi setengah bulan sampe satu minggu bisa khatam Qur’an. Sehari bisa 7 sampai 8 jus dibaca,” ucap Sumadi.

Menurutnya fasilitas pendukung yang diberikan untuk menunjang kegiatan keagamaan di Lapas Klas IIA Serang terbilang cukup baik. Ketersediaan Ayat Suci Al-Qur’an dirasa telah mencukupi kebutuhan WBP di Lapas Klas IIA Serang. Namun untuk kitab Tajwid dan Fikih memang masih dirasa kurang untuk memenuhi keperluan kegiatan keagamaan.

“Sudah cukup, Al-Qur’an sudah setiap blok ada di Masjid juga ada. Cuma buat ilmu Tajwid dan Fikihnya aja, ada tapi masih kurang jadi kadang gak bisa maksimal karena harus bergantian,” jelas Sumadi.

(ZR)

Your Name*
E-mail address*
Website URL
Comment*